Kamis, 28 Juni 2007

PELECEHAN AL-QUR'AN

Permusuhan Nyata Terhadap Islam dan Kaum Muslim

Penghinaan kafir penjajah Amerika Serikat (AS) terhadap Islam telah terjadi. Dalam edisi terbarunya, Newsweek menyebut sejumlah personil tentara AS telah membuang al-Quran, kitab suci umat Islam, ke dalam toilet di Penjara Guantanamo. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan BBC, Abdul Rahim Muslim Dost, seorang tahanan Afganistan yang baru saja dibebaskan dari pusat penahanan Guantanamo mengatakan, sejumlah tahanan Arab mogok bicara kepada para penyidik sebagai protes atas penistaan al-Quran oleh penjaga penjara.
Soal penghinaan terhadap Islam di Penjara Guantanamo sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, para tahanan juga mendapat perlakukan buruk. Mereka, misalnya, dilarang mendengar suara azan, dan dipaksa membuka pakaian di depan wanita.
Itu hanyalah secuil fakta di antara sekian banyak fakta yang semakin menunjukkan bahwa negara kafir imperialis itu memang memusuhi Islam dan kaum Muslim. Kebencian mereka terhadap Islam sangat luar biasa dan sistematis. Peristiwa pelecehan dan penghinaan semacam ini terjadi secara berulang dan terus berulang.
Sebelumnya, AS juga melakukan serangkaian pembunuhan massal terhadap kaum Muslim di Irak dan Afganistan; terus mendukung Israel yang terus-menerus menindas kaum Muslim di Palestina; terus mendukung para rezim pengkhianat di negeri-negeri Muslim, yang telah membunuhi kaum Muslim yang ingin menegakkan syariah Islam. Semua itu merupakan wujud nyata dari kebencian pengemban utama ideologi Kapitalisme itu terhadap Islam dan kaum Muslim.
Penting juga dicatat, penghinaan yang mereka lakukan terhadap al-Quran bukanlah semata-mata melalui dicampakkannya kitab suci kaum Muslim itu di toilet. Di samping penghinaan terhadap fisik al-Quran, penghinaan terhadap isi al-Quran lebih sering lagi mereka lakukan. Negara kafir penjajah ini menghina syariat Islam yang bersumber dari al-Quran sebagai ajaran yang rendah dan tidak berperikemanusian. Pada saat yang sama, mereka tidak hanya merendahkan manusia di Penjara Guantanamo tetapi juga membunuh banyak manusia di Hiroshima dan Nagasaki (Jepang), Vietnam, Afganistan Irak, dan di belahan dunia yang lain. Mereka menuduh ajaran al-Quran seperti poligami, kewajiban menutup aurat, larangan pergaulan bebas antar pria dan wanita sebagai bentuk diskriminasi dan pelecehan terhadap wanita. Pada saat yang sama, mereka memperlakukan wanita bagaikan binatang yang fisiknya dieksploitasi untuk kepentingan seksual. Mereka mengecam poligami, tetapi melegalisasi pelacuran yang justru menistakan kaum wanita.
Mereka juga menyebut Daulah Khilafah Islamiyah yang diwajibkan berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah sebagai negara mundur, yang layak hanya untuk 'zaman batu'. Mereka pura-pura lupa bahwa sumbangan sains dan teknologi umat Islam bagi dunia justru terjadi pada masa Khilafah Islamiyah.
Tidak berhenti sampai di situ, mereka mengugat orisinilitas (keaslian) al-Quran. Mereka menyebut al-Quran sebagai produk budaya lokal dan kondisional bangsa Arab. Apa maksud mereka? Tidak lain agar umat Islam ini ragu terhadap al-Quran. Proyek-proyek seperti ini dilakukan secara sistematis di berbagai universitas di Barat.
Tentu saja, AS dan kafir penjajah lainnya tidak berkerja sendirian. Mereka justru merangkul sahabat-sahabat mereka dari kalangan umat Islam sendiri. Mereka menjadikan para penguasa negeri-negeri Islam sebagai antek mereka yang secara sistematis melakukan proyek sekularisasi umat Islam. Mereka menggunakan para penguasa pengkhianat ini untuk memberangus gerakan Islam yang ingin menegakkan kembali isi al-Quran. Rezim seperti ini tetap mereka dukung walau menjalankan kebijakan otoriter yang tidak berperikemanusian dan melanggar HAM.
Mereka juga memanfaatkan kalangan intelektual Muslim yang melacurkan dirinya bagi kepentingan kapitalis Barat. Para intelektual Muslim ini dengan lantangnya menentang syariat Islam di tegakkan. Sebaliknya, mereka mendukung hampir tanpa sikap kritis setiap kebijakan negara kapitalis di negeri kaum Muslim. Para intelektual Muslim ini pun memiliki andil besar untuk menyesatkan umat dengan pemikiran-pemikiran liberalnya. Semua itu mereka lakukan untuk memuaskan tuan-tuan kapitalis mereka yang telah banyak mendanai proyek-proyek penghancuran Islam. Mereka ini sesungguhnya mengalami rasa rendah diri yang luar biasa saat menghadap ideologi kapitalis Barat; mereka malu untuk menyuarakan Islam. Tindakan mereka inilah yang semakin mengokohkan penjajahan kapitalis di negeri-negeri Islam.
Umat Islam tentunya tidak boleh berdiam diri terhadap persoalan ini. Tugas seluruh umat Islamlah menghentikan penghinaan al-Quran dalam segala bentuknya ini. Pelecehan terhadap isi al-Quran telah menyebabkan munculnya berbagai pemikiran yang tidak islami yang menyerang Dunia Islam. Dominasi pemikiran yang tidak islami ini juga yang telah menghalangi kaum Muslim untuk bangkit menegakkan kembali Khilafah Islamiyah yang akan melawan penjajah.
Solusinya, dakwah Islam haruslah diarahkan untuk mengajak kaum Muslim agar mereka mau melangsungkan kembali kehidupan Islam secara total. Untuk itu, umat perlu dibina dengan pemikiran-pemikiran Islam secara praktis untuk dapat menyelesaikan persoalan hidup mereka. Perlu dijelaskan kepada umat bagaimana syariat Islam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup mereka dalam berbagai bidang.
Harus pula dijelaskan berbagai kepalsuan sekaligus bahaya pemikiran yang tidak islami itu bagi umat. Sebagai contoh, kepada umat perlu dijelaskan kepalsuan sistem demokrasi dan apa bahayanya bagi umat. Pemikiran liberal pun perlu dijelaskan kepalsuannya dan bahayanya bagi umat.
Untuk itu, dakwah haruslah dilakukan secara politis, dalam pengertian, kembali mengajak umat untuk mengatur urusan mereka berdasarkan syariat Islam, sehingga tergambar bahwa syariat Islam memang merupakan solusi bagi semua problem yang dihadapi umat manusia. Ini merupakan tugas kita bersama. [FW]
Saudaraku..............
Masihkah kita diam dan membisu.
atau sibuk dengan kesenangan dunia
Lupa dengan nasib saudara kita, Sungguh Allah akan murka
Marilah sambut seruan kami,
Berjuang bersama tegakkan syari'at dan khilafah
InsyaAllah sejahtera di dunia, bahagia di akhirat
Allahu Akbar

Tidak ada komentar: